Para pemerhati dan pemerduli adat budaya karo melalui pertemuan pada tanggal 07 Juni 2009 di Jambur Pemere, tanggal
Tugas fungsi dan pokok Balai Adat Budaya Karo
Oleh karena itu agar Balai Adat Budaya Karo
Media Inkulturasi dan advokasi serta Pusat Informasi dan Apresiasi Budaya Karo (No. REK. BABKI : 105.00.0993040.9 Bank Mandiri Kcp.Sp.Pos Medan)
Para pemerhati dan pemerduli adat budaya karo melalui pertemuan pada tanggal 07 Juni 2009 di Jambur Pemere, tanggal
Tugas fungsi dan pokok Balai Adat Budaya Karo
Oleh karena itu agar Balai Adat Budaya Karo
SEKAPUR SIRIH
Inspirasi menerbitkan buku ini muncul ketika Balai Adat Budaya Karo Indonesia telah terbentuk tanggal 9 September 2009, buku ini diedit dari hasil kongres budaya karo (1995) dan diselang-selingi dengan alat dan peralatan serta ornamen kekayaan Budaya Karo yang ditulis oleh A.G. Sitepu (1980) sehingga lebih bervariasi dalam rangkuman adat nggeluh dan buku ini diberi judul “DINAMIKA PERADATAN ORANG KARO” yang disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Karo agar lebih membumi.
Harapan kita kiranya buku ini dapat menambah kekayaan wacana budaya karo sekaligus mendorong dan merangsang Putra-Putri karo untuk menuliskan kekayaan budaya karo yang meliputi : Sejarah (terutama sejarah kuta, dongeng, legenda dan mite yang ada disekitar kampung), Aksara dan Bahasa Karo, Seni, Arsitek dan Kuliner Karo yang sangat mendesak untuk kita tulis dan dibukukan agar tidak hilang atau diklaim orang, contohnya dibutuhkan sekali penulisan sejarah lahirnya catur karo dan joker karo.
Semoga buku ini mendapat kritik dan saran guna penyempurnaan selanjutnya dari berbagai kalangan terutama pemerhati dan pemerduli karo, bujur mejuah - juah tading dapeten.
Visi BABKI adalah untuk melestarikan adat budaya Karo dan memodifikasi adat budaya Karo agar selaras dengan kebutuhan dan keadaan yang ada guna mewarnai konfigurasi kebudayaan Nasional yang Bhinneka Tunggal Ika..
Misi BABKI adalah untuk memasyarakatkan adat budaya Karo di lingkungan ernis Karo serta ikut membangun Budaya Nasional yang egalitarian, mandiri dan menjadi identitas etnis dalam ke-Bhinnekaan Indonesia.